Kamis, 13 Maret 2014

BABAD SENI #3 (ADOH RATU CERAK WATU)

Latar belakang berdirinya IPG merupakan gambaran niatan masyarakat perupa gunungkidul yang sebenarnya sudah ada didaerah ini. Jika kita lihat dari sejarah yang ada bahwa ruh seni rupa sudah lama digeluti oleh masyarakat gunungkidul. Contoh adanya wayang beber, topeng, pengrajin wayang kulit, lukisan kaca dsb. 
bagaimana tema Tema Adoh Ratu Cerak Watu berbicara tentang gunungkidul ,bayangan pertama yang akan tertangkap adalah tentang potret sebuah daerah yang tertinggal. Dengan wilayah yang tandus, sulit mendapatkan air , makanan khasnya adalah thiwul dan belalang.Itulah opini yang terbangun dari dahulu tentang kabupaten dengan luas kurang lebih sepertiga dari luas daerah istimewa Yogyakarta. Pepatah yang selalu di sampaikan untuk gunungkidul adalah cerak watu adoh seko ratu. maksudnya kurang lebih orang desa dekat dengan kesengsaraan dan jauh dari kekuasaan atau kerajaan (kekuasaan pusat). Hal seperti itu tak bisa di pisahkan dari sistem pemerintahan Indonesia, bahwa pandangan dan anggapan tentang desa selama ini pragmatis, orang desa diidentikkan dengan sekelompok orang yang tidak membutuhkan politik, demokrasi, atau bahkan otonomi. Mereka lebih membutuhkan pemenuhan kebutuhan pokok. Dalam cara pandang romantis, orang beranggapan bahwa desa itu masih orisinil, menjunjung tinggi kearifan lokal, komunalisme, bahkan ada juga yang beranggapan bahwa desa merupakan wujud demokrasi asli Indonesia. Memang dalam filsafat Jawa, orang jawa mengenal doktrin nrima ing pandum, maksudnya kurang lebih adalah menerima keadaan yang digariskan oleh tuhan. Padangan wong ndeso.. 

Seiring dengan euforia politik dan demokratisasi yang mencuat sejak era bangkrutnya orde baru, rakyat dikalangan pedesaan dan daerah juga memperlihatkan kekritisannya terhadap sistem pemerintahan, kebijakan pusat dan konflik daerah merupakan contoh konkret dimana tema di atas ( adoh ratu cerak watu) relevan untuk kita jadikan tema pameran BABAD SENI #3 IPG dan semoga bisa mereprentasikan kearifan dan energi lokal dalam cakupan yang lebih luas.
display
 
pembukaan pameran oleh bupati  dan jajaran pemerintah gunungkidul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar